Translate

Rabu, 29 Agustus 2012

Belajar Buat Cerpen



Perjalanan Meight Four
By:Lean Akbar

                Pagi hari,disaatku membuka mata dan mulai berjalan menuju jendela dengan harapan pagi yg cerah ini tidak langsung berganti dengan cuaca mendung berlanjut hujan,yg dapat menghalangi perjalananku sekarang bersama teman teman.
Disaat harapanku terkabul,langsungku bersiap untuk pergi dengan hati yg gembira dan penuh semangat. Sesampai disekolah tempat berkumpul kami sebelum berangkat ,kami  bersama-sama menunggu kedatangan teman yg lainnya.
                Dari gerbang sekolah terdengar riuh mesin mobil bus.Dan inilah dia yg di tunggu-tunggu ,mobil bus MTsN Kota Payakumbuh.
Mobil yg dibeli berkat inisiatif bapak kepala sekolah dengan cara mengumpulkan “Gelira “ perminggunya.Gelira yakni gerakan lima ratus rupiah yg sekarang sudah berganti menjadi “Gebu”yaitu gerakan seribu rupiah.
                                                                                               ***
                Disaat kami sudah menaiki bus ,Salah seorang dari temanku berkata,”Rancaknyo padusi yg duduak dimungko lai,laki-laki di lakang selah.”
Mantap jo kayak gituw mah kawan”.Jawab temanku lagi.
Dan kamipun mulai berbenah tempat duduk.Perjalanan menuju Danau Singkarak yg terletak di Kabupaten Solok dihiasi oleh hiruk pikuk suara perut teman-teman yg tak sanggup berlama-lama dalam perjalanan.Dalam bus agar tidak terlalu bosan,keluarlah pemikiran guru untuk membentuk stasiun radio yakni  84 FM.
Kita akan menampung curhatan murid-murid sekalian dan berusaha untuk mencarikan solusinya,disini juga akan menerima request lagu dari murid 84 selama dalam perjalanan”,kata guru.
                Tak lama kemudianpun dating sms masuk ke 84 FM .Yaitu request lagu DJ dari salah seorang teman kami.
Lagu DJ dari 84 FM yg terus mengalun menggugah naluri kami untuk bergoyang.
                Setelah sampai di Danau Singkarak tempat pemberhentian pertama kami.Kami turun dari bus dan mulai mencari tempat yg tepat untuk makan siang.Tak lama kemudian segerombolan kambing dating menghampiri kami.Dia berjalan diantara bekal yg sedang kami makan.Dan akhirnya dia menemukan bekal yg enak untuk ia juga santap.Kami yg tidak lagi bisa makan hanya termenung melihat kambing yg ternyata juga doyan nasi dan ayam goreng.
                                                                                              ***
                Seusai itu,”Main sapeda aia wak lai lah kawan?”,kata temanku.Langsungku menjawab,”Peklah”,tanpa sedikitpun keraguan.Menaiki sepeda air ini sangat seru,kami dapat mengitari pinggiran danau bersama-sama.Akan tetapi disaat teman yg lain sudah menginjak daratan,kami masih saja berada di danau.”Oo Rantainyo tangga mah”,kata pemilik sepeda terkejut.
Seraya pemilik sedang memperbaiki,kami bermain air ditepian sepeda.
                Setelah sepeda air selesai diperbaiki,kami langsung mengayuh hingga kedarat dengan bergantian.Seusai menikmati keindahan danau Singkarak,kami langsung melangkah menuju bus untuk segera berangkat menuju kebun the di Solok.Tempat dimana kita dapat memanjakan mata dengan pemandangan indah,
yg terbentang dari dedaunan teh yg hijau dan udara yg masih belum terganggu oleh polusi.
                Sesampainya disana,tanpa piker panjang teman-teman langsung mengeluarkan handphone genggam dan juga camera digitalnya masing masing untuk berfoto-foto sebagai kenang-kenangan.
Tak lupa pula kami juga membeli buah tangan khas daerah itu.
                Selepas dari situ kami langsung pergi menuju danau Ateh.Danau yg terletak di kabupaten Solok yg indah dengan bentang alam yg luar biasa.Suhu disana sangat dingi bagi kami.Tak lupa kami juga berfoto-foto disana.Salah seorang dari kami tercebur ke pinggiran danau karna berfoto.
Selesai shalat dan makan disana kami langsung pulang dihari yg sudah mau menginjak malam.
                Didalam perjalanan suara perut perut mual kembali memecah kesunyian malam.Kami yg tertidur tidak merasakan bahwasanya satu persatu dari kami mulai berkurang dan turun dirumah masing-masing saat ditengah perjalanan.Mobil terus berjalan.Dan inilah akhir dari perjalanan kami,kami di turunkan disekolah tempat pemberhentian terakhir kami menunggu jemputan orang tua untuk kembali kerumah masing-masing.
                                                                                        ***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar